Jurnalis Surabaya Kecam Kekerasan terhadap Wartawan di Palembang

SURABAYA,— Puluhan jurnalis Surabaya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Kamis (22/11/2012). Mereka mengecam kekerasan yang dilakukan anggota TNI AU terhadap fotografer Sumatera Express di Palembang, Sumatera Selatan.
Unjuk rasa yang diikuti wartawan media cetak, elektronik, dan media online ini diisi dengan orasi secara bergantian. Wartawan juga membawa poster-poster yang mengecam kekerasan, seperti "Anggota TNI yang Mengeroyok Wartawan Harus Diadili", "Jangan Halangi Kerja Wartawan karena Kami Dilindungi Undang-Undang", dan "Sekali, Dua Kali, dan Harus Berapa Kali Lagi".
Pada Rabu (21/11/2012), fotografer Sumatera Express Kris Samiaji turut menjadi sasaran kekerasan oleh oknum TNI AU saat meliput sengketa lahan antara warga dan TNI AU di sekitar Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Sebelumnya, aksi kekerasan oknum TNI AU terhadap wartawan juga terjadi di Riau terhadap fotografer Riau Pos Didik Herwanto.
Dalam aksi ini, para jurnalis menuntut adanya proses hukum atas seluruh tindak kekerasan terhadap wartawan. Upaya menghalang-halangi aktivitas jurnalistik jelas merupakan pelanggaran terhadap jaminan kemerdekaan pers yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. "Kami juga meminta Presiden dan DPR  untuk memanggil dan meminta pertanggungjawaban pimpinan TNI atas berbagai tindak kekerasan yang dilakukan anggotanya," ujar Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya Andreas Wicaksono.
Wartawan di Surabaya juga mendesak pimpinan TNI agar mengambil langkah efektif guna memastikan adanya kontrol yang efektif bagi prajurit supaya tidak melakukan tindakan kekerasan dan menghalang-